Inventory Management yang Inovatif untuk Toko Online
Sebagian besar bisnis yang menjual produk tentu setuju bahwa inventory management merupakan hal yang cukup rumit. Biasanya, ada pertanyaan konstan yang muncul dalam benak para pemilik bisnis, misalnya:
Berapa jumlah stok yang tepat? Di mana stok akan disimpan? Bagaimana mengintegrasikan stok dengan laporan keuangan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan makin rumit begitu kamu merambah bisnis online. Membuka toko online berarti membuka pasar yang lebih luas dan besar.
Karena itu, pengelolaan stok pun tentu menjadi lebih rumit. Mungkin kamu memerlukan stok lebih banyak sehingga perlu gudang yang lebih besar pula. Mungkin kamu juga perlu metode lebih canggih agar pencatatan stok akurat.
Serangkaian persoalan serta kebutuhan terkait inventori akan muncul saat kamu melayani pasar yang lebih besar. Lalu, bagaimana kamu melakukan inventory management yang efektif untuk toko online? Berikut ini, kami telah menyiapkan strategi inovatif yang dapat kamu terapkan dalam pengelolaan inventori.
Memanfaatkan Gudang Hybrid
Gudang hybrid atau hybrid warehousing adalah gudang online yang dimiliki oleh pihak ketiga. Kamu bisa menyimpan stok barang di gudang tersebut. Lalu, saat ada transaksi penjualan, pihak gudang akan mengirimkannya kepada konsumen atas nama toko online-mu.
Sepintas, cara ini mirip dengan dropshipper. Perbedaannya, dropshipper hanya menjual produk dan produk dikirimkan dari gudang produsen atau pemilik produk. Nah, dalam kasus ini, kamu adalah pemilik produk yang menyewa jasa penyimpanan stok pada pihak lain.
Dengan cara ini, kamu tidak harus memiliki gudang penyimpanan sendiri. Akan tetapi, tentu ada biaya sewa yang perlu kamu bayarkan kepada pihak penyedia jasa gudang.
Menerapkan Metode FIFO
Bagaimana bila kamu sudah memiliki gudang, tetapi stok terasa berantakan? Mungkin kamu belum mengelolanya secara optimal.
Apakah kamu kerap menemukan produk rusak atau kedaluwarsa? Jika demikian, inventory management yang kamu terapkan saat ini memang masih perlu banyak peningkatan.
Untuk mencegah banyak kerusakan stok, kamu bisa mempertimbangkan penerapan metode First In First Out (FIFO) di gudang. Jadi, produk-produk yang dibeli lebih dahulu, dikeluarkan lebih dahulu juga saat ada penjualan.
Membuat Sistem Barcode
Saat ini, tidak sedikit pemilik bisnis yang membuka beberapa online store sekaligus. Mempunyai lebih dari satu toko memang berpotensi meningkatkan penjualan, tetapi hal ini juga menjadi tantangan dalam hal pengelolaan stok barang.
Para pemilik bisnis sering kali menggabungkan setiap jenis produk di gudang sehingga inventori menjadi kurang rapi. Lebih dari itu, kamu mungkin jadi sulit menemukan produk yang dimaksud saat kamu memerlukannya.
Maka dari itu, membuat sistem barcode tersendiri merupakan ide yang cukup bagus. Jadi, setiap produk memiliki barcode yang berbeda-beda. Kemudian, produk-produk sejenis akan dikategorikan dalam satu barcode. Dengan begitu, pengelolaan stok tentu menjadi lebih rapi.
Menggunakan Aplikasi Inventory Management
Rata-rata toko online menjual produk jadi. Tipikal produk yang disimpan di gudang atau penyimpanan sampai produk tersebut terjual.
Dengan menggunakan aplikasi inventory management, bisnis bisa melacak jumlah stok secara real time dan menganalisis data penjualan dengan cepat.
Selengkapnya Di EPICTOTO
Jadi, aplikasi manajemen inventori bisa membantu bisnis memperkirakan permintaan pasar pada masa yang akan datang serta memprediksi jumlah stok yang dibutuhkan.
Ketika stok barang mulai menipis, aplikasi akan memberikan notifikasi sehingga kamu bisa segera melakukan pengadaan barang.
Bisa dikatakan aplikasi manajemen inventori ini merupakan game changer dalam hal pengelolaan stok. Berkat aplikasi ini, bisnis bisa menyederhanakan proses dan memperhitungkan inventori dengan cara yang lebih efisien.