Era Digital, UMKM Perlu Kembangkan Sumber Daya Manusia
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan kategori usaha yang paling dominan di Indonesia. Usaha-usaha tersebut mempekerjakan hampir 95% tenaga kerja dari jumlah total pekerja di negara ini. Tidak heran bila bisnis ini menjadi mesin penggerak ekonomi.
Sayangnya, sejarang menunjukkan usaha-usaha kecil ini kerap dikecualikan dari jaringan bisnis regional maupun global. Bahkan, tidak jarang usaha ini terpinggirkan dari pasar lokal.
Menurut Alex Capri, salah satu staf pengajar di Business School, National University of Singapore, hal tersebut disebabkan oleh konektivitas dengan pasar, sulitnya akses terhadap keuangan dan jaringan, serta terbatasnya keterampilan sumber daya manusia yang terlibat.
Nah, meningkatnya pemanfaatan teknologi digital dan adanya dukungan kebijakan proaktif dari pemerintah, membuka ruang bagi UMKM untuk naik kelas.
Menilik tantangan dan kebutuhan UMKM
Menghadapi perkembangan ekonomi digital, usaha-usaha kecil pun pada akhirnya perlu mengadopsi digital tools. Bisnis mungkin akan membutuhkan aplikasi kasir cloud based, aplikasi media sosial, tools untuk analisis data, dan sebagainya.
Sayangnya, kebanyakan usaha kecil berhadapan dengan tantangan ketika harus mengedukasi stafnya terkait tren digital dan peluang bisnis. Tidak jarang, pemilik usaha menganggap, bisnis hanya perlu mengadopsi perubahan digital secukupnya saja.
Padahal, terdapat aspek-aspek yang menjadi kunci aktivitas digital bisnis. Bila kamu ingin bisa bersaing, setidaknya perhatikan beberapa keterampilan kunci sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis, terutama dalam hal di bawah ini.
- Mengelola situs atau website resmi.
- Melakukan penjualan online.
- Memanfaatkan cloud.
- Menerapkan digitalisasi dalam fungsi ‘back office’ seperti pembayaran gaji, pengelolaan data konsumen, dan supply chain.
Keterampilan SDM bisnis kecil pada era digital
Telah disebutkan sebelumnya, penggunaan platform digital merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis. Namun, masih terbatas sekali usaha mikro dan kecil yang mengoptimalkan implementasi digital tools.
Lambatnya proses adopsi tersebut tidak lepas dari adanya gap antara kebutuhan bisnis dan keterampilan digital yang dimiliki oleh staf. Berdasarkan aspek kunci di atas, kamu perlu memastikan tim dalam bisnis memiliki keterampilan berikut ini.
1. Pengelolaan website
Dewasa ini, hampir setiap bisnis memerlukan website. Meskipun konsumen tidak melakukan pembelian secara online melalui website, mereka tetap melakukan riset mendalam lewat situs ini.
Karena itu, memiliki website menyediakan peluang bagimu untuk menampilkan produk atau jasa. Dengan demikian, bisnis dapat terhubung dengan calon konsumen serta para pelanggan setia.
Untuk pembuatan website, kamu mungkin perlu menyewa jasa website developer. Sementara itu, pengelolaan situsnya dapat ditangani oleh tim internal bisnis dengan memperhatikan beberapa hal.
Misalnya, memastikan konten dan tampilan website sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis. Selain itu, tim juga perlu dibekali dengan keterampilan membuat konten yang memenuhi search engine optimisation (SEO) serta kemampuan untuk memantau performa situs.
2. Menghasilkan gambar digital
Kemampuan memproduksi gambar digital yang berkualitas merupakan keterampilan penting di era digital. Pasalnya, hal ini berkaitan dengan banyak aspek dalam bisnis, mulai dari branding hingga penjualan online.
Bila kamu memiliki cukup cadangan kas, tugas ini dapat didelegasikan kepada tim. Tentunya, kamu mungkin perlu membiayai training untuk tim. Pilihan lainnya, kamu dapat menyewa jasa pihak ketiga. Akan tetapi, bila kamu memiliki keterbatasan biaya operasional, kamu perlu menguasai keterampilan ini.
Tujuannya agar kamu bisa menghasilkan konten gambar yang profesional serta konsisten. Tidak berseberangan dengan citra yang berusaha kamu bangun. Dengan begitu, image tentang bisnismu lebih mudah meresap ke dalam benak konsumen.
Penerapannya tentu sangat luas, konten-konten gambar akan kamu butuhkan untuk media sosial, website, bahkan display toko online.
3. Adaptasi dengan digital tools
Kini, tersedia ragam aplikasi digital untuk mendukung operasional bisnis. Digitalisasi dapat diterapkan pada berbagai proses bisnis. Aneka data dapat didokumentasikan dengan aman di cloud.
Kuncinya, pastikan kamu memberi ruang dan pelatihan memadai kepada SDM yang terlibat untuk beradaptasi dengan digital tools. Apa pun perangkatnya, selama kamu memberi ruang yang cukup bagi tim untuk beradaptasi, mereka akan terampil.
Dalam pemilihan aplikasi digital, kamu bisa memilih berbagai aplikasi yang terpisah. Misalnya, satu aplikasi untuk mengelola kasir dan penjualan, aplikasi lainnya untuk manajemen keuangan serta akuntansi. Sementara itu, untuk absensi digital kamu perlu memanfaatkan sistem tersendiri.
Cara tersebut mungkin saja diterapkan, tetapi risikonya karyawan harus mempelajari banyak digital tools. Alternatif lainnya, kamu dapat menjatuhkan pilihan pada aplikasi Epictoto yang lengkap.