Menyesuaikan Pos Kerja Karyawan Sesuai Soft Skill
Soft skill mungkin tidak berhubungan secara langsung dengan pekerjaan seseorang, tetapi memiliki pengaruh yang tidak dapat diabaikan terkait cara seseorang menyelesaikan beban kerjanya. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu menyesuaikan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tersebut dengan pos kerja yang dimilikinya.
Sebenarnya, keterampilan apa saja, sih, yang termasuk di dalamnya?
Jenis-Jenis Soft Skill dan Pos Kerja yang Sesuai
Soft skill tidak hanya terdiri dari satu keterampilan saja, tapi beberapa keterampilan yang bisa jadi berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. Setiap keterampilan tersebut memiliki implikasi yang berbeda terhadap cara kerja suatu karyawan. Bahkan, bukan tidak mungkin keterampilan yang sama dapat membuat dua karyawan memiliki cara pandang yang berbeda terhadap pekerjaannya.
Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu keterampilan yang paling penting dan wajib dimiliki oleh setiap tenaga kerja, terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Kemampuan komunikasi ini dapat diasah, sehingga tidak perlu khawatir jika ada karyawan yang belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, karena dapat dilatih dari waktu ke waktu seiring dengan kebutuhan.
Dari komunikasi sendiri, ada beberapa aspek yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, misalnya saja kemampuan mendengar aktif, negosiasi, public speaking, storytelling, komunikasi verbal dan nonverbal, kemampuan presentasi, serta kemampuan berorganisasi.
Tentu saja setiap karyawan tidak perlu menguasai keseluruhan keterampilan tersebut. Namun, sebagai pelaku usaha, tentu kamu bisa membayangkan seberapa maju bisnis yang sedang dijalankan jika memiliki karyawan yang terampil dalam komunikasi verbal dan nonverbal, bukan?
Selengkapnya Di Tvtogel
Karyawan dengan keterampilan tersebut dapat dimanfaatkan di divisi pemasaran atau penjualan untuk melakukan upselling, atau bahkan di bagian kasir untuk memastikan pelanggan menikmati pengalaman bertransaksi yang memuaskan untuk menjaga tingkat retensi bisnismu.
Critical Thinking atau Berpikir Kritis
Memiliki karyawan yang mampu berpikir kritis bisa menjadi kekuatan yang sangat menguntungkan dalam menjalankan bisnis. Terlebih lagi jika karyawan tersebut ditempatkan dalam pos kerja manajerial yang memang perlu mengidentifikasi masalah serta solusinya dari berbagai aspek kunci.
Dengan berpikir kritis, karyawan tersebut tidak akan mudah panik ketika menghadapi suatu masalah, khususnya terkait operasional bisnis yang kerap membutuhkan penanganan yang cepat agar tidak mengganggu proses bisnis lainnya.
Itulah mengapa, karyawan yang mampu berpikir secara kritis sangat tepat untuk ditempatkan dalam posisi manajerial, karena dapat membantumu sebagai pelaku usaha dalam mengembangkan strategi yang dapat membuat bisnis terus maju. Namun, bukan berarti keterampilan ini tidak diperlukan oleh karyawan yang berada di lapangan.
Menempatkan karyawan di lini depan bisnis dapat membantu mengurai masalah sehari-hari yang dihadapi dalam bisnis. Bahkan, tak jarang karyawan dengan kemampuan berpikir kritis dapat mengusulkan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien, serta siap menghadapi berbagai tantangan bisnis yang mungkin muncul.
Kesopanan dan Etika Kerja
Tak semua karyawan memahami pentingnya menunjukkan kesopanan serta etika dalam bekerja. Umumnya, karyawan yang menguasai keterampilan ini akan memiliki manajemen waktu yang baik serta kemampuan adaptasi yang dibutuhkan ketika harus berhadapan dengan pelanggan maupun rekan kerjanya.
Terkait integritas yang ditunjukkan karyawan dalam menjaga manajemen waktu tetap rapi, kamu bisa menempatkannya pada pos-pos pekerjaan yang memang membutuhkan keterampilan tersebut. Bagian gudang misalnya saja, akan dapat berkembang pesat jika orang-orang yang dipekerjakan di dalamnya adalah orang yang mampu menunjukkan etika kerja.
Mulai dari pencatatan barang yang masuk dan keluar hingga kegigihan ketika menghadapi karyawan dari divisi lain yang membutuhkan tenaga gudang akan sangat bermanfaat untuk memastikan seluruh barang yang keluar atau masuk ke dalam gudang sudah melalui proses yang tepat, dengan demikian kerugian bisnis yang mungkin muncul karena pengelolaan gudang yang buruk pun dapat dihindari.
Selain itu, ketelitian juga termasuk dalam bagian keterampilan etika. Oleh karena jika kamu mengetahui ada karyawan yang memiliki etika yang baik dan teliti saat melakukan sesuatu, bagian jaminan mutu atau keuangan bisa dimasukkan dalam pilihan karier yang dimilikinya.