Diabetes Mellitus : Penyakit Kronik yang Perlu Dihindari
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik kronik yang mulai marak di tengah kehidupan masyarakat. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat adanya gangguan dalam produksi hormon insulin. Melansir data dari Atlas diabetes IDF melaporkan prevalensi diabetes global pada usia 20-79 tahun pada tahun 2021 diperkirakan 10,5% (536,6 juta orang), meningkat menjadi 12,2% (783,2 juta) pada 2045. Mengapa bisa meningkat pada tahun 2045? Apa yang harus kita lakukan?
Mengenal Lebih Dalam Mengenai Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus Epictoto merupakan penyakit kronik yang diakibatkan tingginya kadar glukosa dalam darah akibat terganggunya kerja insulin.Pada penderita diabetes sendiri, gangguan pada produksi atau kerja insulin menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah, yang dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi kesehatan. Diabetes Mellitus sendiri dibagi menjadi dua tipe utama. Diabetes tipe 1, yang biasanya muncul pada usia muda yang disebabkan oleh gangguan autoimun yang merusak sel-sel pankreas penghasil imun. Sementara itu, diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling umum, biasanya dikaitkan dengan gaya hidup yang berlebihan, obesitas maupun faktor genetik.
Salah satu hal yang menjadi tantangan utama terhadap penyakit ini yaitu sifatnya yang sering berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas. Banyak pasien yang menyadari penyakit ini setelah muncul komplikasi seperti penyakit kardiovaskular, gangguan penglihatan atau mengalami penyakit gangguan ginjal. Karena sifatnya yang sering berkembang tanpa gejala ini, penting bagi masyarakat mengetahui akan penyebab sampai pencegahan dalam mencegah penyakit ini sendiri.
Penyebab dan Faktor Risiko
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam metabolisme tubuh. Untuk diabetes tipe 1, penyebab utamanya dikarenakan kerusakan autoimun pada sel pankreas sehingga terganggunya produksi dari hormon insulin. Hal ini bisa disebabkan oleh paparan virus maupun bakteri yang memicu proses dalam keadaan ini.
Sebaliknya, diabetes tipe 2 lebih erat kaitannya dengan gaya hidup. Pola makan tinggi gula dan lemak, kurangnya berolahraga dan obesitas. Semua penyebab ini nantinya mampu membuat resistensi terhadap hormon insulin sehingga tubuh tidak lagi merepon insulin dengan baik.
Faktor Risiko Diabetes Mellitus :
– Usia diatas 45 tahun
– Dislipidemia ( kadar lipid : HDL <35 mg/dl , Trigliserida >250 mg/dl)
– Riwayat Penyakit Jantung
– Hipertensi
– Stress
– Merokok
Gejala
Gejala dari Diabetes Mellitus sangat bervariasi yang tergantung terhadap keparahan dari penyakit. Berikut beberapa gejala yang timbul dari penyakit ini, yaitu :
1. Poliuria : Buang air kecil yang lebih sering di malam hari
2. Polidipsia : Rasa haus yang berlebihan
3. Polifagia : Lapar yang meningkat meskipun sudah makan
4. Penurunan berat badan
5. Kelelahan
6. Pandangan Kabur
7. Infeksi Berulang
8. Luka yang sulit sembuh
Ada beberapa gejala yang khas disetiap tipe diabetes, diabetes tipe 1 biasanya diawali dengan ketosiadosis diabetik dan sering terjadi pada usia muda. Sedangkan diabetes tipe 2 biasanya ditemukan hiperpigmentasi kulit dan biasanya terjadi pada orang dewasa atau usia lebih lanjut.
Bagaimana sih pencegahannya?
Untuk menghindari penyakit ini, ada beberapa langkah penting yang dapat kita lakukan untuk mencegah diabetes dan menjaga kesehatan jangka panjang.
1. Menjaga berat badan ideal
Berat badan yang ideal mampu mencegah diri kita dari penyakit diabetes, karena orang yang memiliki berat badan yang berlebih/ obesitas mampu menjadi faktor risiko dalam penyakit ini. Obesitas mampu memicu resistensi insulin dikarenakan sel tubuh tidak lagi merespon insulin dengan baik, sehingga glukosa tidak dapat masuk dan terjadilah peningkatan kadar glukosa di dalam darah.
Penurunan berat badan sekitar 5-10% dari berat awal mampu meningkatkan sensitivitas insulin secara signifikan dan mampu mengontrol tekanan darah nantinya.
Pola makan yang bergizi dan sehat
Makanan yang sehari-hari kita konsumsi menjadi peran besar dalam mencegah penyakit diabetes. Dengan mencegah penyakit ini, pastikan makanan yang kita konsumsi lengkap dengan karbohidrat, protein, serat, lemak baik, serta vitamin dan juga mineral.
Ada juga beberapa makanan yang perlu dihindari agar tidak meningkatkan kadar glukosa darah, seperti :
– Makanan yang mengonsumsi gula dan olahan karbohidrat yang tinggi
– Makanan tinggi lemak jenuh, seperti keju, es krim, sosis, nugget, dan gorengan
– Makanan dan minuman kemasan
– Makanan yang tinggi dengan natrium, seperti garam dan mie instan
1. Memperbanyak aktivitas setiap hari
Aktivitas yang dimaksud disini yaitu olahraga secara rutin yang dapat membantu tubuh menggunakan gula darah secara lebih efisien. Olahraga nantinya mampu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan mampu menyimpan glukosa ke otot sebagai cadangan energi. Anda dapat melakukan olahraga minimal 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau olahraga yang menurut Anda menyenangkan.
2. Menghindari rokok dan minuman beralkohol berlebihan
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak disebabkan oleh penderita yang perokok aktif. Hal ini karena rokok mengandung zat karsinogenik seperti nikotin yang mampu merusak sel pankreas sehingga menghambat dari kerja atau produksi insulin.
3. Manajemen stress dengan baik
Seseorang dengan stress yang tinggi mampu memicu penyakit ini. Hal ini berkaitan dengan hormon stress yang akan terpicu dan menghasilkan resistensi insulin sehingga kadar glukosa darah itu meningkat. Cobalah untuk melakukan aktivitas teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menurut Anda itu bisa merilekskan diri Anda.
4. Perhatikan kesehatan secara berkala
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan diabetes. Biasakan memeriksa kadar glukosa minimal 1 kali dalam 2 minggu agar dapat mengetahui kadar glukosa di darah itu meningkat atau tidak.
Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah penyakit kronik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Namun, diabetes bukanlah akhir dari segalanya. Dengan menurunkan berat badan, menerapkan pola makan yang sehat, dan memperhatikan kesehatan secara berkala, risiko terkena diabetes dapat dikurangi secara signifikan.