Apa Saja Kesalahan Umum dalam Mengembangkan Bisnis UMKM?
Setiap pemilik usaha pasti ingin mengembangkan bisnis yang dikelolanya hingga semakin maju, khususnya bagi mereka yang memilih untuk menggeluti bidang usaha mikro, kecil, dan menengah. Namun, karena besarnya keinginan untuk memastikan bisnis makin maju dan berkembang, tak sedikit pula pelaku usaha yang terjebak kemudian melakukan kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari.
Jika sudah demikian, bukannya mengalami perkembangan yang pesat, bisa jadi bisnis yang dilakoni justru mengalami kerugian. Wah, jangan sampai terjadi, ya! Oleh karena itu, pastikan untuk menghindari kesalahan-kesalahan berikut:
1. Keuntungan Bisnis Dipakai untuk Kebutuhan Pribadi
Banyak yang masih beranggapan bahwa keuntungan bisnis merupakan pendapatan yang sama seperti gaji bulanan, atau pendapatan bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan saja sudah jelas bahwa gaji serta keuntungan merupakan dua hal yang berbeda.
Untuk gaji, kita memang dapat memanfaatkannya sesuka hati tanpa ada batasan khusus, termasuk untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keperluan sehari-hari. Namun, tidak demikian dengan keuntungan bisnis.
Karena operasional bisnis harus terus berjalan, keuntungan yang didapatkan pada periode sebelumnya harus diutamakan untuk memastikan kegiatan produksi serta operasional harian di periode berikutnya dapat dilakukan. Setelahnya, sisa keuntungan baru bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi–itupun tetap dilakukan secara terbatas.
Jangan habiskan seluruh sisa keuntungan bisnis untuk kebutuhan pribadi. Sisihkan sebagian besar dari sisa keuntungan tersebut sebagai modal investasi untuk pengembangan usahanya. Jika tidak, kondisi bisnis akan stagnan di satu titik tanpa bisa dikembangkan lebih jauh.
2. Terjebak dalam Euforia Keberhasilan Bisnis
Kesalahan umum berikutnya yang kerap dilakukan oleh pelaku usaha, khususnya yang berhasil menorehkan keuntungan besar di beberapa periode pertama, adalah terburu-buru untuk melakukan pengembangan bisnis.
Misalnya saja, seorang pelaku usaha baru saja memperoleh keuntungan yang sangat besar dari bisnis yang dilakoni, kemudian terjebak dalam asumsinya sendiri bahwa produk yang dipasarkannya banyak disukai. Pelaku usaha tersebut pun memutuskan untuk segera membuka cabang baru di kawasan lain dengan harapan keuntungan bisnisnya akan berlipat ganda.
Pada kenyataannya, ada banyak sekali faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu bisnis, dan tak selamanya keberhasilan tersebut dapat diulang dengan mudah. Jangan sampai terjebak dengan euforia yang dirasakan saat memperoleh keuntungan bisnis yang besar, kemudian terburu-buru melakukan pengembangan tanpa terlebih dahulu melakukan berbagai riset seperti riset pasar, riset produk, atau riset kompetitor.
3. Tidak Memiliki Anggaran Khusus untuk Pegangan
Keadaan bisnis tidak selamanya berada dalam kondisi yang baik. Akan ada masanya ketika bisnis mengalami penurunan dan membutuhkan perbaikan atau penyesuaian di banyak aspek; terlebih saat melakukan pengembangan bisnis.
Tak selamanya upaya untuk mengembangkan usaha akan berakhir dengan baik. Sebaliknya, faktor-faktor di luar dugaan yang menjadi kendala bisa saja muncul kapan saja dan membuat rencana pengembangan sedikit berantakan.
Jika sudah demikian, pelaku usaha harus mengeluarkan biaya sesuai kebutuhan untuk memperbaiki masalah-masalah yang mencederai bisnis. Nah, kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pelaku usaha adalah beranggapan bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga tidak menyiapkan anggaran khusus untuk mengatasi masalah tersebut.
Saat melakukan pengembangan usaha, pastikan ada anggaran yang bisa dipakai jika sewaktu-waktu operasional bisnis mengalami masalah tertentu. Jangan berfokus pada pengeluaran untuk operasional semata, tetapi sisakan juga dana untuk pengeluaran tak terduga.
4. Tidak Memiliki Arah Pengembangan yang Jelas
Setiap pelaku usaha pasti paham bahwa menjalankan bisnis tidak bisa dilakukan secara asal karena ada banyak hal yang dipertaruhkan. Bahkan, tak sedikit pula pelaku usaha yang memulai usaha dengan mempertaruhkan seluruh harta kekayaan yang dimilikinya sebagai modal. Oleh karena itu, setiap proses bisnis perlu dilakukan secara hati-hati–termasuk proses pengembangan usaha.
Selengkapnya Di Tvtogel
Kesalahan umum yang juga banyak dilakukan adalah melakukan pengembangan usaha, misalnya dengan mengeluarkan menu baru atau meluncurkan lini produk baru, hanya karena ikut tren semata tanpa ada persiapan maupun strategi pengembangan yang jelas.
Dalam situasi tersebut, bukan tidak mungkin pelaku usaha akan kaget ketika upaya pengembangan yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Jika sudah demikian, bisnis tidak hanya harus menanggung kerugian secara materi saja, tetapi bisa juga mengalami penurunan tingkat kepuasan pelanggan.
Keadaan ini sebenarnya bisa dihindari jika pengembangan dilakukan dengan arah yang jelas sesuai strategi yang sudah disusun. Saat merancang strategi bisnis, umumnya pelaku usaha harus menghitung terlebih dahulu beban biaya yang harus dikeluarkan dan juga proyeksi keuntungan yang akan diperoleh. Bahkan, sumber keuntungan tersebut juga bisa dicari tahu terlebih dahulu.
Dengan praktik tersebut, tentu pelaku usaha akan semakin mudah dalam mengembangkan bisnis karena sudah ada pedoman yang bisa diikuti agar upaya pengembangan yang dilakukan tidak meleset. Terlebih lagi jika pelaku usaha tersebut juga memanfaatkan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan kapabilitas untuk mencatat setiap transaksi dengan akurat secara otomatis.