Berapa Banyak Modal Bisnis Perluasan Pasar dan Ekspansi?
Berhasil melakukan ekspansi bisnis atau perluasan pasar mungkin merupakan tujuan idaman yang ingin dicapai oleh setiap pelaku usaha. Bagaimana tidak? Dengan pasar yang semakin luas, tentu diharapkan ada peningkatan angka penjualan pula yang berarti bertambahnya pendapatan usaha, kan?
Namun, melakukan ekspansi jelas bukanlah perkara kecil yang bisa dilakukan dengan ala kadarnya. Tetap ada sejumlah persiapan yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar ekspansi yang dilakukan pun sukses membawa bisnis pada target yang ingin dicapai.
Masalahnya, persiapan-persiapan ini membutuhkan modal yang tak sedikit pula, dan karenanya tak semua pelaku usaha bisa dengan mudah memperluas bisnisnya. Sebenarnya, berapa banyak, sih, modal bisnis yang dibutuhkan untuk ekspansi? Apa saja yang perlu diperhatikan agar modal yang disiapkan tidak membengkak?
Menghitung Modal Bisnis, Memperhatikan Persiapan
Para pelaku usaha tentu sudah paham benar bahwa operasional bisnis membutuhkan modal; tidak hanya pada saat awal pendirian saja, tetapi juga ketika bisnis sudah berjalan dan membutuhkan terobosan baru sekadar untuk memastikan bisnis dapat bertahan atau bahkan untuk mengembangkannya lebih maju lagi.
Pertanyaannya, berapa banyak yang perlu disiapkan untuk mengembangkan bisnis yang sudah berjalan? Jawabannya tentu saja tergantung, karena perhitungan kebutuhan modal dipengaruhi pula oleh beberapa faktor. Apa saja, sih?
1. Kebutuhan Tempat Usaha dan Juga Spekulasi Harga Sewa
Ekspansi bisnis umumnya dilakukan dengan membuka cabang usaha di tempat yang baru. Harapannya, dengan adanya cabang baru, pasar yang bisa disasar pun akan semakin besar, terlebih jika memang tempat usaha yang baru ini nantinya dipilih di kawasan yang strategis.
Karenanya, perhitungan modal umumnya akan diutamakan untuk menyewa atau membeli tanah dan bangunan yang nantinya akan difungsikan sebagai cabang. Masalahnya, harga tanah dan bangunan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya kemungkinan akan berbeda-beda sesuai dengan spekulasi di lokasi tersebut.
Lokasi yang lebih strategis jelas memiliki harga yang lebih mahal. Sebaliknya, lokasi yang kurang strategis, misalnya saja jauh dari perumahan atau fasilitas umum yang banyak digunakan oleh orang, akan lebih terjangkau.
Jangan salah, perbedaan harga ini tidak hanya berlaku untuk dua lokasi yang berada di dua kota berbeda, lho! Harga tanah dan bangunan bisa saja berbeda jauh sekalipun lokasinya berada di tempat yang sama atau bahkan berdekatan. Akses publik terhadap lokasi tersebut umumnya menjadi penentunya.
Selengkapnya Di TvtogelÂ
Perhatikan dengan baik harga tanah dan bangunan di daerah yang disasar sebelum melakukan ekspansi agar dapat menghitung modal yang harus disiapkan. Periksa kembali kebutuhan ekspansi dan urgensinya, apakah sekarang memang saat yang tepat untuk melakukan ekspansi?
2. Kebutuhan Tenaga Kerja yang Dibutuhkan
Melakukan ekspansi artinya menambah jumlah karyawan yang dimiliki agar dapat mengurus bisnis di cabang yang baru dibuka. Artinya, modal bisnis yang akan dikumpulkan pun harus mencakup gaji karyawan-karyawan baru tersebut.
Coba lihat lebih dulu pengeluaran untuk gaji karyawan yang ada saat ini, kemudian jadikan perhitungan tersebut sebagai tolok ukur untuk mengetahui perkiraan pengeluaran untuk gaji ketika ekspansi. Ingat, cabang yang baru tak bisa sepenuhnya dikelola oleh karyawan-karyawan yang juga baru, jadi pastikan untuk mempekerjakan karyawan senior untuk mengurangi beban.
Masalahnya, karyawan yang sudah berpengalaman umumnya meminta gaji yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan karyawan baru lainnya. Untuk mengakali masalah ini, tak sedikit pelaku usaha yang memindahkan karyawan senior di tempat usaha utama guna menangani cabang yang baru–tentunya dengan remunerasi atau kenaikan gaji.
3. Cabang yang Baru Perlu Dipasarkan Kembali
Modal bisnis yang harus disiapkan untuk melakukan ekspansi juga harus memperhitungkan kegiatan pemasaran yang umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan kegiatan pemasaran yang selama ini dilakukan?
Mengapa demikian? Sederhana saja, sekalipun ekspansi dilakukan setelah bisnis maju, berkembang, dan dikenal banyak orang, keadaannya bisa saja berbeda di cabang baru yang akan dikelola. Artinya, perlu promosi ekstra untuk menarik pelanggan potensial yang ada di kawasan tersebut agar mau datang berkunjung.
Kebutuhan ini yang biasanya membuat pelaku usaha tidak bisa langsung memasang harga yang sama dengan tempat usaha utama saat membuka cabang baru. Produk maupun jasa yang ditawarkan biasanya akan dijual dengan potongan harga istimewa di beberapa minggu pertama, di luar kegiatan pemasaran lain yang tetap perlu dilakukan untuk memperkenalkan cabang yang baru ini.
Ternyata banyak sekali, ya, modal yang harus disiapkan untuk melakukan perluasan pasar? Namun, jangan terburu-buru merasa minder. Tak ada salahnya untuk melakukan pinjaman agar ekspansi bisnis dapat tetap terlaksana, terlebih jika ekspansi tersebut memang dirasa mampu meningkatkan angka penjualan.
Tidak perlu takut pula dengan besarnya agunan yang harus ditanggung atau keribetan menyiapkan berbagai dokumen serta laporan keuangan saat ingin mengambil pinjaman usaha. Manfaatkan saja layanan majoo Capital dari aplikasi majoo yang mampu menyediakan pinjaman tanpa agunan dengan cicilan hingga 36 bulan.