Bisakah UMKM Sukses dengan Modal Usaha Terbatas?
Dari namanya, satu hal yang bisa dipahami mengenai UMKM adalah jumlah modal usaha yang diperlukan tidaklah harus dalam jumlah besar. Beberapa jenis usaha mikro bahkan bisa dimulai hanya dengan modal di bawah angka Rp1 juta. Usaha level UMKM terkesan tidak memiliki kemampuan finansial sekuat atau semapan bisnis lain dengan skala lebih besar.
Sayangnya, pemahaman ini akhirnya melahirkan sebuah stigma atau pemikiran bahwa UMKM tidak akan sukses atau menghasilkan untung yang besar, karena memang modal usahanya pun terbatas.
Padahal, tidak selamanya bisnis itu bisa dihitung menurut rumus matematika yang mutlak. Dalam menjalankan bisnis, tidak selamanya 1+1 = 2. Singkatnya, kamu masih memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan walaupun modal usaha yang kamu miliki cukup terbatas.
Serius bisa sukses dengan modal minim?
Modal Usaha yang Minim Bukan Jaminan Kegagalan
Pernahkah kamu melihat seorang pedagang usaha mikro seperti kedai makanan atau warteg yang tidak pernah sepi pengunjung? UMKM seperti itu, mungkin memang tidak memerlukan modal usaha dalam jumlah yang fantastis, tapi hasilnya sudah jelas berpeluang untuk sukses.
Tanamkan dulu di pikiranmu, bahwa selain modal usaha, ada hal penting yang harus dimiliki seorang pengusaha, yaitu mental baja yang tidak mudah menyerah dan putus asa.
Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan, antara lain:
Tentukan Jenis Usaha dan Budget
Langkah pertama tentu saja kamu harus menetapkan jenis bisnis yang akan kamu mulai. Apakah itu di bidang food and beverages, laundry, fashion, houseware, atau yang lain?
Kenapa begitu? Karena terdapat perbedaan persiapan pada masing-masing jenis bisnis tersebut. Usahakan untuk memilih bidang usaha yang memang dibutuhkan oleh banyak konsumen dalam jangka panjang, bukan usaha musiman yang trennya sudah lewat akan mengakibatkan kerugian.
Selanjutnya, hitung budget alias dana yang kamu miliki dan butuhkan untuk membuka bisnis baru tersebut. Perhitungan ini perlu dilakukan secara cermat agar kondisi keuangan bisnismu bisa tetap stabil.
Selain itu, apakah kamu sudah tahu dari mana modal usaha tersebut akan kamu dapatkan? Murni dari tabungan, hasil gabungan bersama rekan atau mengajukan pinjaman modal bisnis? Hitunglah semua budget dengan cermat dan teliti.
Alokasikan Modal Usaha dengan Tepat
Terdapat dua cara dalam mengalokasikan modal secara umum. Pertama adalah capital expenses, yaitu penerapan modal usaha yang digunakan untuk membeli bahan baku, peralatan, dan perlengkapan bisnis.
Contohnya, kalau kamu akan memulai bisnis laundry, pengeluaran biaya untuk membeli mesin cuci, mesin pengering, stok sabun cuci, dan pengharum pakaian termasuk ke dalam alokasi ini.
Kedua, operational expenses, yaitu pengeluaran operasional yang mencakup biaya listrik, sewa gedung, gaji karyawan, dan sejenisnya.
Selengkapnya Di Tvtogel
Jika kamu mampu mengalokasikan modal usaha dengan baik dan tepat, meskipun jumlahnya kecil namun akan bisa digunakan secara efektif dan efisien.
Sebisa mungkin hindari membeli barang-barang yang memang belum dibutuhkan atau tidak urgent. Karena modal usaha yang dimiliki tidaklah banyak, jangan sampai modal tersebut habis hanya untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting dalam menjalankan UMKM.
Akan lebih baik bila kamu bisa membuat rencana belanja secara lengkap dan terperinci terlebih dulu agar nantinya tidak salah langkah membelanjakan modal usaha.
Temukan Bahan Baku Berkualitas dengan Harga Murah
Mencari dan menemukan supplier bahan baku berkualitas yang memberikan harga miring memang tidak mudah. Namun, bukan berarti tidak ada dan tidak bisa dilakukan.
Di sinilah pentingnya peran melakukan berbagai survei sebelum membuka sebuah usaha. Kamu bisa mencari informasi mengenai bahan baku dan pemasoknya di internet atau bertanya langsung pada beberapa sumber yang berkaitan. Jangan ragu juga untuk melakukan negosiasi harga kepada supplier agar bisa memberikan harga yang terjangkau.
Bila Terpaksa Mengajukan Pinjaman Modal Usaha, Bagaimana?
Bila kamu merasa sudah benar-benar tidak ada sumber modal usaha untuk membuka dan menjalankan UMKM padahal perencanaannya sudah cukup matang, tidak ada salahnya mencoba untuk mengajukan pinjaman modal usaha.
Saat ini sudah banyak sekali jalur peminjaman modal usaha yang memudahkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan tambahan dana usaha.
Namun, ada satu hal yang perlu kamu lakukan sebelum membulatkan tekad untuk mengajukan pinjaman, yaitu mengenali kapasitas bisnismu.
Mengenali kapasitas bisnis yang dimiliki sangatlah penting sebelum kamu berani memutuskan untuk mengajukan pinjaman modal. Alasannya karena kapasitas bisnis dapat memengaruhi sebagian besar biaya tetap.
Kapasitas juga memiliki fungsi sebagai tolak ukur nantinya permintaan yang datang dari konsumen dapat dipenuhi atau tidak, fasilitas yang ada akan berlebih atau tidak. Bila fasilitas ternyata terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan membutuhkan biaya tambahan yang dibebankan pada produksi atau menjadi beban konsumen.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa bila sebuah UMKM memiliki biaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan, kapasitas bisnisnya akan dianggap tidak bisa memenuhi persyaratan untuk pengajuan pinjaman modal.
Satu hal yang perlu diingat adalah apapun jenis pinjaman modal usaha yang nantinya kamu pilih untuk UMKM yang kamu jalankan, jangan lupa untuk melakukan pengelolaan keuangan bisnis atau usaha dengan baik.
Pengelolaan finansial bisnis yang baik sangatlah penting karena nantinya berpengaruh pada kemampuan untuk membayar dan mengembalikan pinjaman. Secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada kesuksesan bisnis yang kamu jalankan.