Gubernur Kalteng komitmen wujudkan ‘Satu Rumah Satu Sarjana’
Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, bertekad untuk menjalankan program ‘Satu Rumah Satu Sarjana’ demi meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap program ini dapat memperluas akses pendidikan, terutama bagi anak-anak dari desa dan daerah terpencil yang kurang mampu secara finansial,” ungkap Agustiar di Palangka Raya, pada hari Kamis.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah aspek penting untuk kemajuan daerah, dan ia ingin anak-anak di daerah terpencil dapat mengenyam pendidikan tanpa beban biaya.
“Oleh karena itu, saya mengundang semua pihak, termasuk para rektor, untuk berkolaborasi dalam kesuksesan program ini,” ujarnya CVTOGEL.
Agustiar baru saja menyelenggarakan pertemuan dengan para rektor dan pemimpin perguruan tinggi di Kalimantan Tengah. Pertemuan ini selain untuk merealisasikan ‘Satu Rumah Satu Sarjana’, juga bertujuan untuk membahas berbagai persoalan serta tindakan yang dibutuhkan untuk memajukan pendidikan.
Para rektor dan pemimpin perguruan tinggi yang hadir berasal dari Universitas Palangka Raya (UPR), Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip), IAHN, IAKN, ITSNU, PGRI, UT, Poltekkes, STIH, dan STIE.
“Alhamdulillah, para rektor telah langsung menyampaikan aspirasi mereka. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi lebih kuat. Kita perlu melibatkan semua orang agar kebijakan yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Gubernur juga mengundang semua bupati dan wali kota di Kalimantan Tengah untuk bersatu dalam mendukung program prioritas ini demi pendidikan yang lebih inklusif dan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyatakan bahwa 12 perguruan tinggi yang hadir merupakan bagian dari 32 kampus yang telah berkolaborasi dalam pelaksanaan program kuliah gratis yang sudah berjalan.
“Dari total kuota 10. 000 mahasiswa, setiap perguruan tinggi mengusulkan kuota mereka masing-masing. Ini adalah langkah nyata untuk mendukung visi Gubernur agar tidak ada lagi anak-anak Kalteng yang tertinggal dalam pendidikan tinggi,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi juga telah menganggarkan Rp123 miliar untuk program sekolah gratis dan Rp50 miliar untuk program kuliah gratis melalui Biro Kesra. Diharapkan program ini juga dapat melahirkan tenaga pengajar muda berkualitas yang siap membangun daerah.