Guerilla Marketing: Strategi Pemasaran untuk Kelola Bisnis
Ada yang bilang bahwa guerilla marketing merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan untuk memastikan keberhasilan kegiatan pemasaran dalam mendorong angka penjualan. Namun, jangankan ingin ikut menerapkan, tak sedikit juga, lho, pelaku usaha yang masih belum paham benar dengan strategi pemasaran yang satu ini.
Nah, jika kamu termasuk salah satunya, tak perlu khawatir. Bagaimana jika kita bahas saja bersama-sama agar lebih paham, kegiatan pemasaran seperti apa, sih, yang bisa dikategorikan dalam jenis pemasaran gerilya ini? Yuk, siapa tahu setelah memahaminya, kamu jadi semakin mantap untuk menerapkannya agar bisnismu lebih maju dan berkembang, kan?!
Alternatif Kegiatan Pemasaran Melalui Media Konvensional
Bicara tentang kegiatan pemasaran, pasti banyak orang yang langsung memikirkan iklan di media-media konvensional. Memasang iklan di televisi nasional, surat kabar, atau baliho dan papan-papan reklame berukuran besar memang dianggap sebagai salah satu cara memaksimalkan jangkauan kegiatan pemasaran.
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, peminat media konvensional ini perlahan terus menurun. Dengan kata lain, luasnya cakupan pasar yang tadinya menjadi kualitas andalannya pun semakin sempit. Di samping itu, audiens yang menerima pesan pemasaran tersebut pun tidak bisa ditarget, sehingga tidak ada jaminan bahwa iklan yang dipasang akan mendorong angka penjualan.
Banyaknya pelaku usaha yang mencoba mengiklankan bisnisnya melalui media konvensional pun membuat persaingan semakin sengit. Mau tidak mau, pelaku usaha pun harus berpikir lebih kreatif untuk bisa memastikan produk atau jasa yang ditawarkannya memiliki nilai tambah yang menonjol jika dibandingkan dengan kompetitornya.
Dari pemikiran tersebut, ide terkait strategi pemasaran gerilya pun muncul sebagai alternatif kegiatan pemasaran di luar media konvensional. Tanpa harus bersaing dengan kompetitor di media konvensional, pelaku usaha dapat tetap memberikan impact maupun kesan yang kuat di hati pelanggannya.
Strategi Pemasaran yang Dipengaruhi Momentum
Benar, memang, setiap kegiatan pemasaran akan lebih optimal apabila dilakukan sesuai dengan momen yang tepat. Namun, perkara momentum ini menjadi lebih-lebih signifikan lagi, lho, dalam pemasaran gerilya. Pasalnya, jenis pemasaran yang satu ini dilakukan secara cepat untuk meninggalkan kesan yang kuat.
Sudah barang tentu, dong, ketika tidak dilakukan pada saat yang tepat, kesan yang kuat terhadap produk maupun jasa yang ditawarkan pun tidak akan tertinggal di hati calon pelanggan.
Momentum ini kerap berhubungan pula dengan audiens yang ingin disasar. Mengapa bisa demikian? Sederhana saja, karena jenis pemasaran yang satu ini umumnya dilakukan di daerah pusat kegiatan yang terkonsentrasi seperti stasiun, pasar, atau tempat-tempat publik semacamnya.
Biasanya, tempat-tempat tersebut sudah memiliki pengunjung dan momennya masing-masing. Misalnya saja, jika bisnis yang dijalankan menargetkan orang di usia produktif yang telah bekerja, contohnya saja bisnis yang menjual baju formal, melakukan pemasaran gerilya siang hari di pasar tentu akan sia-sia, kan? Beda cerita ketika gerilya dilakukan di stasiun pada jam pulang kerja.
Momen Gerilya Tak Harus Diciptakan Sendiri
Karena momentum sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan strategi pemasaran yang satu ini, tak jarang pelaku usaha berusaha untuk menciptakan momen itu sendiri. Meski tak salah, sayangnya cara seperti ini akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya.
Pemasaran gerilya toh bisa dijalankan dengan ‘menumpang’ pada acara yang diselenggarakan oleh pihak lain. Misalnya saja, alih-alih membuat acara sendiri untuk memasarkan produk atau jasa kita, coba untuk mencari tahu kegiatan apa saja yang kerap didatangi oleh audiens target kita.
Memasarkan produk atau jasa yang menarget pecinta musik, contohnya saja, akan lebih efektif apabila dilakukan di acara konser atau yang semacamnya. Karena ini pula tak jarang kegiatan-kegiatan tersebut juga menyediakan booth yang bisa digunakan oleh pelaku usaha untuk menjajakan bisnisnya. Manfaatkan momen ini sebaik mungkin untuk bergerilya mendorong angka penjualan.
Selanjutnya Klik disini : angkaraja
Nah, tapi harap selalu ingat bahwa kesesuaian antara momen, audiens yang menjadi target, serta sifat bisnis yang dijalankan harus selaras, ya! Iya, dong, jika ketiga elemen tersebut tidak sesuai, gerilya yang dilakukan pun akan sulit untuk meninggalkan kesan yang kuat dalam menarik perhatian calon pelanggan, kan?
Belum Tentu Cocok untuk Semua Jenis Bisnis
Tertarik untuk menerapkan guerilla marketing juga? Eits, jangan buru-buru, ya, karena strategi pemasaran yang satu ini belum tentu cocok untuk semua bisnis, lho!
Karena bertujuan meninggalkan kesan yang kuat dalam periode pemasaran yang cepat, pemasaran gerilya perlu dilakukan dengan hati-hati, karena jika tidak, bukan tidak mungkin citra bisnis akan justru memburuk. Dalam praktiknya, ada sejumlah perusahaan yang bahkan sampai dituntut secara hukum karena pemasaran gerilya yang dilakukannya dianggap terlalu ekstrem.
Untuk menghindari risiko serupa, penting untuk mengenali terlebih dahulu seperti apa sifat bisnis yang dijalankan, bagaimana karakter audiens yang ditargetkan, sekaligus kultur atau norma yang berlaku.