Hati-Hati! Atur Stok Barang dengan Baik di Bulan Ramadan!
Setiap pelaku usaha, khususnya yang memang bergerak di bidang consumer goods atau barang kebutuhan sehari-hari, tentu sudah tahu pentingnya mengelola stok barang dengan baik. Namun, jangan salah, lho, sekalipun sudah memperhatikan jumlah persediaan barang dengan baik, jangan sampai terlena dan mengabaikan beberapa perubahan yang mungkin sekali terjadi di bulan Ramadan.
Yap, benar sekali! Di bulan yang suci dan penuh berkah ini, ada banyak perubahan karakter masyarakat secara umum, termasuk bagaimana mereka berbelanja dan menyelesaikan transaksi. Nah, secara langsung maupun tidak, perubahan-perubahan ini pun akan memengaruhi jumlah persediaan barang yang ada, lho!
Bingung? Tenang, tak perlu khawatir, karena setelah ini kita akan langsung membahasnya bersama-sama! Yuk!
Waspadai Perubahan yang Terjadi selama Bulan Ramadan
Tergantung dari bidang bisnis yang dijalankan, angka penjualan bisa meningkat pesat selama bulan puasa, atau bahkan terjun bebas karena tempat usaha sepi pengunjung. Oleh karena itu, penting sekali untuk memperhatikan jumlah persediaan barang yang tersimpan di tempat usaha.
Jika penjualan meningkat, jelas persediaan harus ditambah. Namun, jika yang terjadi justru sebaliknya, mengurangi jumlah barang yang disimpan justru menjadi target utama yang perlu dicapai.
Nah, jelas, kan? Penting sekali untuk mencoba mengidentifikasi terlebih dahulu pola transaksi yang dilakukan oleh pelanggan selama bulan puasa ini. Coba perhatikan apakah penjualan meningkat atau justru sedang sepi-sepinya, dengan demikian, kita pun bisa lebih mudah melakukan efisiensi persediaan barang.
Tepat Mengelola Persediaan Barang selama Bulan Puasa
Tanpa perlu diragukan lagi, setiap pelaku usaha tentu sudah tahu bagaimana cara mengelola persediaan barangnya dengan baik. Mengatur agar stok tidak cepat habis atau terbuang percuma jelas sudah menjadi makanan sehari-hari, kan?
Meski demikian, jangan sampai menyepelekan perubahan karakter pelanggan yang sangat mungkin sekali terjadi selama bulan Ramadan, khususnya bagi pelaku usaha yang memutuskan untuk menjalankan operasional bisnisnya di kawasan yang telah dipenuhi oleh muslim. Wajar saja, kan, karena di bulan ini, umat muslimlah yang akan menjalankan ibadah puasa.
Nah, agar tidak terkecoh dengan perubahan yang terjadi selama periode ini, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa diperhatikan oleh pelaku usaha agar pengelolaan persediaan barang yang dilakukannya bisa lebih efektif lagi. Apa saja, sih? Kita ulas satu per satu, yuk! Let’s go!
1. Jangan Melewatkan Pentingnya Stok Opname
Agar dapat mengelola persediaan barang yang dimiliki, tentu kita perlu tahu terlebih dahulu, dong, apa saja barang yang kita miliki tersebut dan berapa jumlahnya masing-masing. Kita dapat mengetahui ini dengan melakukan stok opname.
Beberapa pelaku usaha mungkin memilih untuk melakukan stok opname setahun sekali atau di waktu-waktu tertentu saja. Tidak apa-apa, kok. Sesuaikan dengan kebutuhan bisnis saja. Namun, pastikan untuk melakukan stok opname khusus di awal bulan puasa.
Dengan melakukan stok opname, kita jadi tahu berapa banyak persediaan yang perlu dikelola. Berapa yang masih tersisa dan kapan perkiraan persediaan barang tersebut akan terjual habis. Dengan mengetahui hal tersebut, kita pun bisa menentukan apakah perlu untuk melakukan pemesanan ulang produk-produk tertentu yang dibutuhkan.
2. Awas Lupa Mengontrol Masa Kedaluwarsa
Ada kemungkinan di bulan Ramadan ini penjualan akan menurun karena banyak pelanggan yang lebih fokus menjalankan ibadah puasa dan mengurangi belanja; terlebih untuk bidang bisnis yang memang cenderung kurang urgen.
Nah, jika demikian keadaannya, otomatis persediaan barang yang ada pun harus disimpan lebih lama. Perhatikan dengan baik masa kedaluwarsa yang dimiliki oleh barang tersebut, terlebih jika bisnis yang dijalankan merupakan bisnis yang bergerak di bidang barang konsumsi.
Tak ada salahnya untuk meluncurkan program promo dengan potongan harga istimewa untuk memastikan barang yang sudah dekat masa kedaluwarsanya cepat terjual. Namun, jika memang persediaan barang yang dimiliki tidak memiliki masa kedaluwarsa yang terlalu dekat, tentu akan jauh lebih mudah lagi untuk mengelolanya, kan?
Baca juga: Kapok Hitung Stok? Yuk, Simak Tipsnya!
3. Cobalah Merancang Jadwal Pembelian Ulang dengan Baik
Selain puasanya sendiri, coba tebak apa, sih, yang paling ditunggu dengan datangnya bulan Ramadan? Yap, benar sekali! Libur lebaran yang datang di akhir bulan puasa selalu menjadi primadona yang dinanti oleh siapa saja, baik anak-anak yang masih di usia sekolah maupun para dewasa yang sudah bekerja.
Perhatikan juga bahwa pemasok yang kita pilih pun kemungkinan akan meliburkan usahanya dan berhenti beroperasi selama periode ini. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa apakah ada persediaan barang yang sudah tipis dan harus buru-buru dipesan ulang. Jangan sampai pelanggan tak bisa mendapatkan produk yang ingin dibelinya karena kita kehabisan stok, lho!
Cobalah rancang jadwal pembelian ulang persediaan barang-barang sesuai kebutuhan. Untuk barang yang mudah laris dan persediaannya sudah tipis, buru-buru cari pasokan tambahan sebelum pemasok yang biasa digunakan pergi berlibur.