Sanggar milik Bapak Ayok Sunaryo

“Indonesia Emas 2024”: Pentingnya Pendidikan Karya Seni dalam Membangun dan Mengembangkan Keterampilan Masyarakat di Era Modern

PENDAHULUAN

“Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadaan, baik kalam dan zaman.” — Ki Hajar Dewantara (Ratriani, 2024). Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa kehendak Tuhan (Kalam) serta kemajuan zaman mempengaruhi perubahan seorang murid. Perkembangan zaman mencerminkan pengaruh yang berubah seiring waktu pada sosial, lingkungan, dan teknologi. Di sisi lain, kehendak Tuhan dianggap sebagai perintah ilahi yang mengarahkan jalan hidup dan kemajuan seorang murid. Proses pendidikan dan perkembangan siswa dibentuk secara bersamaan oleh kedua komponen ini. Akibatnya, pendidik harus memahami dan menyesuaikan metode pengajaran dengan mempertimbangkan aspek spiritual dan kontekstual yang relevan. Penulis mengambil judul di atas karena melihat banyak masyarakat yang tidak mementingkan pendidikan karya seni di era yang sudah modern ini, padahal karya seni juga penting untuk membangun keterampilan yang mungkin sebagian masyarakat tidak menyadari kemampuan mereka sendiri dalam membangun keterampilan-keterampilan tersebut, yang biasanya disebut dengan bakat yang terpendam.

Memahami pentingnya peran seni dalam pendidikan dan pembangunan manusia merupakan bagian dari fenomena pendidikan seni. Seiring berjalannya waktu, pendidikan tidak lagi sebatas pembelajaran di kelas tetapi juga proses pembelajaran yang mencakup aspek kreatif dan ekspresif yang kita temukan di bidang seni. Pendidikan seni penting untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kepribadian seseorang. Dalam proses menciptakan karya seni, siswa mempelajari prinsip-prinsip seperti: ketekunan, kesabaran, disiplin, tanggungjawab, dan penghargaan terhadap keindahan. Seni juga bisa menjadi sarana untuk mengembangkan rasa percaya diri dan menemukan jati diri Anda yang sebenarnya. Pendidikan seni dapat membantu melatih masyarakat untuk menunjukkan empati, toleransi, dan saling menghormati dalam masyarakat yang semakin beragam dan kompleks (Wayan Paramartha, 2024).

PEMBAHASAN

Di beberapa sekolah, ada yang mengadakan pameran karya seni untuk dijadikan evaluasi pembelajaran, sehingga siswa bisa merasakan hasil langsung dari karya kreatif mereka. Fakta tersebut menunjukkan pendidikan karya seni di sekolah dapat meningkatkan kreativitas siswa yang berguna dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang lebih mengutamakan kemampuan berinovasi (Nugroho, 2023).

Tak hanya di sekolah, Di berbagai kota di Indonesia banyak sanggar seni yang bisa membantu Masyarakat mengembangkan daya kreativitas mereka dari berbagai kalangan usia. Salah satu contoh yaitu Sanggar Bapak Ayok Sunaryo yang didirikan pada tahun 2019 yang mengajarkan berbagai kursus seni rupa seperti melukis, menggambar, dan membuat sketsa. Sanggar ini terbuka untuk umum dari pra-sekolah hingga mahasiswa.

Mereka juga menyiapkan peserta untuk ikut berkompetisi seni, Sanggar ini berada di daerah Purworejo, Jawa Tengah (Aditya Rahmadhani, 2024).

Pendidikan seni di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pembentukan karakter siswa, pengembangan kreativitas dan pemahaman budaya, baik di sekolah formal maupun lembaga pendidikan non-formal. Melalui seni, siswa tidak hanya mempelajari tentang teknik dan estetika, tetapi juga nilai-nilai moral yang penting dalam pembentukan karakter yang beretika. Selain mengajarkan siswa tentang berbagai jenis seni, pendidikan seni juga membantu mempromosikan multikulturalisme. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, namun juga menyampaikan apresiasi dan pemahaman terhadap keberagaman budaya. Selain itu juga sebagai pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutan era modern. Gardner dalam bukunya menyatakan bahwa seni memainkan peran penting dalam pengembangan berbagai jenis kecerdasan termasuk kecerdasan visual-ruang, kinestetik tubuh, dan interpersonal. Menurutnya seni dapat menjadi cara bagi individu untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan memahami dunia dengan cara yang berbeda (Wayan Paramartha, 2024).

Lembaga non-formal banyak yang memanfaatkan teknologi digital untuk mengedukasi seni kepada masyarakat yang memungkinkan mengakses pembelajaran seni dari berbagai penjuru Indonesia yang menjadi alternatif fleksibel dan efektif untuk pengembangan kreativitas tanpa terbatas waktu dan tempat terutama bagi generasi muda seperti Gen-Z. Salah satu contoh teknologi digital yang digunakan adalah aplikasi Youtube. Menurut penelitian, menonton video edukatif di YouTube dapat meningkatkan kreativitas. Konten yang menarik dan interaktif dapat merangsang otak kanan dan memicu kreativitas, serta mendorong untuk lebih aktif berkreasi (Doni Rio Simanullang, 2023).

Pendidikan karya seni di Indonesia turut berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi di dunia. Pendidikan seni dengan menggunakan teknologi digital memungkinkan masyarakat mempelajari berbagai Teknik seni baru, seperti: desain grafis, animasi, dan multimedia. Tak sedikit lembaga non-formal yang menawarkan kursus desain grafis dan animasi yang tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga memacu untuk berpikir kreatif dan karya yang dihasilkan sangat inovatif. Misalnya, Hellomotion Academy yang menyediakan pelatihan dalam desain grafis dan animasi yang berhasil mencetak 30.000 alumni yang berkarir di industri kreatif. Berikut adalah URL dari Hellomotion Academy: https://hellomotion.academy/.

Belajar seni rupa di era digital saat ini tidak hanya diperlukan pemahaman tentang teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang makna dan warisan budaya seni rupa. Dalam konteks globalisasi dan digitalisasi yang pesat banyak pelajar mungkin telah terbiasa dengan alat dan teknologi terbaru, tetapi mungkin kurang akrab dengan warisan seni rupa lokal mereka. Hal ini menciptakan perbedaan antara tradisi dan teknologi, serta antara inovasi kontemporer dan warisan budaya. Seseorang dapat kehilangan rasa hormat dan pemahaman tentang keunikan dan kekayaan seni rupa tradisional sebagai akibat dari ketidakseimbangan ini. Apresiasi ini membantu menjaga warisan budaya dan meningkatkan pemikiran kritis dan kreatif siswa, serta membangun rasa identitas dan kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri (Muhsin Ilhaq, 2023).

Meskipun pendidikan seni seringkali dianggap hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler, namun pendidikan seni mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun dan mengembangkan keterampilan individu di era modern. Berikut beberapa alasan mengapa pendidikan seni sangat penting, yaitu: dapat mendorong kreativitas dan inovasi, pendidikan seni dapat melatih siswa untuk menemukan solusi kreatif terhadap permasalahan dan mengembangkan keterampilan inovasi. Keterampilan kreatif juga berguna dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam seni, tetapi juga dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan bahkan bisnis. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, hal ini sangat penting untuk memecahkan masalah yang kompleks dan mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan keterampilan komunikasi melalui karya seni siswa dapat belajar untuk menyampaikan pesan dan ide mereka kepada orang lain. Oleh karena itu, pendidikan seni tidak hanya sekedar kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan memperkuat identitas budaya.

PENUTUPAN

Kesimpulannya, pendidikan seni formal Epictoto dan non-fortmal di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk individu yang kreatif, berkarakter, dan memahami keberagaman budaya. Baik di sekolah maupun di luar sekolah, seni rupa telah terbukti mampu meningkatkan kreativitas, mengembangkan keterampilan, dan memperkaya pemahaman tentang diri sendiri dan dunia sekitar. Gardner menjelaskan bahwa seni bukan hanya sekedar bentuk ekspresi estetika, tetapi juga merupakan bentuk pengembangan kemampuan berpikir dan berkreasi yang sangat dibutuhkan di era modern ini, khususnya di dunia kerja. Dengan perkembangan teknologi, akses terhadap pendidikan seni semakin mudah dan membuka peluang baru dalam dunia kreatif. Namun, di tengah pesatnya perkembangan teknologi penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi agar warisan budaya seni rupa Indonesia tetap lestari.

Seperti sanggar seni yang disebutkan bapak Ayok Sunaryo dan lembaga non-formal lainnya yang memanfaatkan teknologi digital turut berperan penting dalam memberikan akses untuk mengembangkan kreativitas bagi masyarakat, termasuk generasi muda. Adanya kursus yang ditawarkan oleh lembaga non-formal seperti desain grafis, dan animasi, bahkan adanya pembelajaran baru berbasis teknologi seperti desain grafis, animasi, dan multimedia memberikan kesempatan bagi siapa saja tanpa terkecuali untuk belajar, berfikir kreatif, berkreasi dan menghasilkan karya yang sangat inovatif tanpa terbatas ruang dan waktu. Untuk mencapai potensi penuh dari pendidikan seni rupa, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, lembaga seni, dan masyarakat. Integrasi kurikulum, peningkatan fasilitas, pengembangan sumber daya manusia, serta kolaborasi dengan industri kreatif merupakan langkah-langkah penting untuk mewujudkan tujuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan seni saat ini menjadi lebih fleksibel dan dapat diakses oleh semua orang, sehingga memudahkan siapa pun untuk mengembangkan diri dan mempelajarinya. Dengan demikian, pendidikan seni rupa dapat menjadi salah satu pilar penting dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Rahmadhani, d. (2024, Juni 5). Sanggar Seni Tangan Hebat. Retrieved from Bagelen Channel: https://bagelenchannel.com/2024/06/sanggar-seni-tangan-hebat/

Doni Rio Simanullang, d. (2023). PERAN MEDIA SOSIAL (YOUTUBE) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 45 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 39-40.

Muhsin Ilhaq, d. (2023). Integrasi Pengetahuan Lokal dalam Pendidikan Seni Rupa di Era Digital. Pendidikan Seni dan Seni Budaya, 254.

Nugroho, W. (2023, Juni 7). Pameran Seni Rupa Kelas IX. Retrieved from SMPN 30 Bekasi: https://www.smpn30kotabekasi.sch.id/info/Artikel-Pameran-Seni-Rupa-Kelas-IX

Paramartha, W. (2024). Seni yang mengedukasi: menggali potensi pendidikan dalam karya seni. Widyanatya, 2.

Ratriani, V. (2024, April 30). 25 Quotes Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan yang Penuh Semangat, Yuk Bagikan! Retrieved from kiaton.kontan.co.id: https://kiaton.kontan.co.id/news/25-quotes-ki-hajar-dewantara-tentang-pendidikan-yang-penuh-semangat-yuk-bagikan

Wayan Paramartha, d. (2024). Seni yang Mengedukasi: Menggali Potensi Pendidikan dalam Karya Seni. Widyanayta, 1-3.