Menkomdigi imbau orang tua dampingi anak dalam mengakses informasi
Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mendorong orang tua untuk menemani anakanak saat mereka mencari informasi.
“Jadikan keluarga sebagai contoh bagi anakanak kita, temani mereka saat mengakses informasi,” ujarnya di acara Pttogel “Deklarasi Bersama Gerakan Ramadhan Ramah Anak” di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu. Meutya menekankan pentingnya orang tua untuk berbicara dengan anakanak tentang informasi yang mereka akses dan terima.
Dia juga menambahkan bahwa Bulan Ramadhan bisa menjadi peluang untuk mempererat kebersamaan dalam keluarga dan meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak. “Saya mengajak masyarakat, khususnya ayah dan ibu, untuk memanfaatkan waktu selama Ramadhan dengan baik sambil bersama keluarga dan anakanak tercinta,” ungkapnya.
Di sisi lain, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauziah mengajak setiap keluarga dan orang tua untuk memaksimalkan ibadah Ramadhan dengan mengedepankan pengasuhan yang berkualitas di rumah.
Arifah merekomendasikan mengurangi penggunaan gadget setidaknya satu jam setiap hari untuk meningkatkan interaksi antara orang tua dan anak melalui kegiatan ibadah bersama seperti shalat berjamaah, tadarus, mendongeng tentang Rasulullah SAW, dan mendengarkan cerita anak tentang aktivitas positif mereka.
Arifah menekankan bahwa komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak sangat penting untuk menciptakan kedekatan dan kehangatan dalam keluarga. “Ini tidak hanya akan menciptakan kenangan indah untuk anakanak kita di masa depan, tetapi juga sangat berperan dalam kesehatan mental mereka dan meningkatkan daya tahan anak,” tuturnya.
Selain Meutya dan Arifah, acara “Deklarasi Bersama Gerakan Ramadhan Ramah Anak” juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari.