Saham Prajogo Pangestu Apa Saja? Intip Daftarnya!
Konglomerat Prajogo Pangestu semakin mencuri perhatian publik setelah beberapa saham miliknya mencatatkan kenaikan fantastis. Salah satunya adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang naik hingga 25 kali lipat sejak IPO. Lantas, apa saja saham yang dimiliki oleh pengusaha yang dijuluki raja energi hijau ini?
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
PT Barito Pacific Tbk merupakan perusahaan induk investasi yang didirikan pada tahun 1979. Perusahaan ini melakukan IPO pada Oktober 1993 dengan melepas 85.000.000 lembar saham ke publik dengan harga Rp7.200 per saham.
Awalnya BRPT bergerak di industri perkayuan, namun sejak 2007 bertransformasi ke sektor petrokimia melalui akuisisi Chandra Asri. Saat ini, BRPT memiliki portofolio bisnis yang terdiversifikasi mencakup petrokimia, energi terbarukan, dan kehutanan.
Kinerja BRPT terus menunjukkan tren positif dengan pendapatan yang stabil. Per kuartal III-2023, perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$2,1 miliar dengan laba bersih US$147,2 juta, meningkat signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepemilikan saham BRPT didominasi oleh Prajogo Pangestu melalui PT Barito Pacific Lumber (63,71%), sementara publik memiliki porsi 36,29%. Kapitalisasi pasar BRPT per Desember 2023 mencapai Rp73,2 triliun.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Chandra Asri Petrochemical merupakan produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 1983. Perusahaan melakukan IPO pada 26 Mei 2008 dengan melepas 3.314.073.000 saham ke publik.
TPIA mengoperasikan kompleks petrokimia terintegrasi yang memproduksi olefins dan polyolefins di Cilegon dan Serang, Banten. Produk utamanya meliputi ethylene, propylene, dan berbagai bahan baku plastik yang vital bagi industri manufaktur Indonesia.
Dari sisi kinerja keuangan, TPIA CVTOGEL konsisten mencatatkan pertumbuhan. Pada kuartal III-2023, perusahaan membukukan pendapatan US$1,8 miliar dengan margin EBITDA yang sehat. Program ekspansi CAP2 yang sedang berjalan diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan.
TPIA dimiliki mayoritas oleh Barito Pacific (50,1%) dan SCG Chemicals (30,57%). Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp141,3 triliun, menjadikannya salah satu emiten petrokimia terbesar di Bursa Efek Indonesia.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
CUAN merupakan perusahaan energi terbarukan yang melakukan IPO pada September 2022. Perusahaan melepas 4,96 miliar saham dengan harga Rp200 per lembar, mengumpulkan dana segar sebesar Rp992 miliar.
Fokus utama CUAN adalah pengembangan energi panas bumi melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal. Perusahaan mengoperasikan tiga wilayah kerja panas bumi di Wayang Windu, Darajat, dan Salak dengan total kapasitas terpasang 886 MW.
Sejak IPO, kinerja saham CUAN menunjukkan tren positif yang solid. Pada kuartal III-2023, perusahaan membukukan pendapatan US$428,9 juta dengan laba bersih US$147,2 juta, didukung oleh stabilnya permintaan energi terbarukan.
Struktur kepemilikan CUAN didominasi oleh Barito Pacific Group dengan kepemilikan efektif sebesar 56,77%. Kapitalisasi pasar PTJK per Desember 2023 mencapai Rp85,4 triliun.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
BREN merupakan perusahaan energi terbarukan yang baru saja melakukan IPO pada Oktober 2023. Perusahaan melepas 8,78 miliar saham dengan harga Rp780 per lembar, mengumpulkan dana segar sebesar Rp6,85 triliun.
Perusahaan ini fokus pada pengembangan berbagai sumber energi terbarukan, termasuk panas bumi, tenaga surya, dan biomassa. BREN berencana menggunakan dana IPO untuk ekspansi kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan dan pengembangan proyek-proyek baru.
Sejak IPO, saham BREN menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan kenaikan harga yang signifikan. Per kuartal III-2023, BREN mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,7 triliun dengan laba bersih Rp1,2 triliun, didorong oleh pertumbuhan permintaan energi terbarukan.
Struktur kepemilikan BREN mayoritas dipegang oleh Prajogo Pangestu melalui PT Barito Pacific Tbk (85,48%), sementara publik memiliki 14,52%. Kapitalisasi pasar BREN per Desember 2023 telah mencapai lebih dari Rp100 triliun.
PT Petrosea Tbk (PTRO)
PTRO berdiri sejak 1972 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 21 Mei 1990. Perusahaan melepas 4.500.000 lembar saham dengan harga Rp9.500 per lembar saat IPO.
Sebagai kontraktor pertambangan dan penyedia jasa engineering, PTRO telah menangani berbagai proyek besar di Indonesia. Perusahaan juga mengembangkan digitalisasi operasi pertambangan melalui inisiatif Minerva yang meningkatkan efisiensi operasional.
Kinerja keuangan PTRO terus menguat dengan pendapatan yang stabil. Per kuartal III-2023, perusahaan membukukan pendapatan US$395,6 juta dengan laba bersih US$42,3 juta, didukung oleh peningkatan aktivitas pertambangan dan konstruksi.
Kepemilikan saham PTRO saat ini dikuasai oleh Carlin Group dengan porsi 69,80%, sementara publik memiliki 30,20%. Harga saham PTRO telah meningkat lebih dari 25 kali lipat sejak IPO.
Dimana Beli Saham Prajogo Pangestu?
Nah, buat kamu yang tertarik berburu saham-saham milik raja energi hijau ini, sebetulnya gampang banget kok! Kamu bisa membeli saham-saham Prajogo Pangestu melalui berbagai aplikasi trading saham yang sudah kantongi izin dari OJK. Beberapa platform populer seperti Stockbit, Ajaib, Bibit, atau IPOT bisa jadi pilihan kamu untuk mulai investasi.
Oh iya, buat pemula yang baru mau mulai, sebaiknya jangan langsung all-in ya! Mulai dengan nominal yang kecil dulu sambil pelajari pergerakan harga sahamnya. Kamu juga bisa manfaatin fitur watchlist di aplikasi trading untuk pantau pergerakan saham-saham Prajogo Pangestu ini sebelum memutuskan untuk beli.
Penting juga nih buat gabung ke komunitas trading atau follow akun-akun analis terpercaya buat dapetin insight tambahan. Inget ya, investasi saham itu ada risikonya, jadi selalu terapin money management yang baik!