Tanggul Sungai Tuntang di Grobogan jebol lagi, warga kembali ngungsi

Grobogan – Di Desa Baturagung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, tanggul Sungai Tuntang yang sudah diperbaiki setelah sebelumnya jebol kini mengalami kerusakan lagi. Ini terjadi karena tingkat air sungai setempat meningkat setelah hujan deras yang terjadi pada hari Minggu.

“Kendati perbaikan tanggul Sungai Tuntang yang jebol pada hari Minggu (9/3) pukul 06. 00 WIB sudah dilakukan, namun pekerjaan belum sepenuhnya selesai dan debit air sungai semakin meningkat,” ujar Pttogel Masrikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, saat memberikan keterangan di Grobogan, Minggu.

Dia menjelaskan bahwa dengan tingginya debit air, air kembali meluap dan mengikis tanggul yang telah diperbaiki pada hari Minggu (16/3) sekitar pukul 04. 00 WIB.

Walaupun air sungai melimpas hingga ke permukiman, dia menambahkan, kondisi ini belum menyebabkan warga harus mengungsi seperti yang terjadi pada awal jebolnya tanggul.

“Tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menyiapkan alat untuk memperbaiki tanggul, sehingga setelah air surut, penanganannya dapat dilakukan lebih cepat,” tambahnya. Insiden jebolnya tanggul Sungai Tuntang pada tanggal 9 Maret mengakibatkan banyak warga mengungsi dan dampak banjir yang meluas.

BPBD Grobogan mencatat hingga hari Rabu (12/3) ada 29 desa yang terkena dampak, tersebar di enam kecamatan, dengan ratusan rumah terendam.

Keenam kecamatan itu meliputi Kecamatan Toroh, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Gubug, dan Kecamatan Tegowanu.

Jumlah warga yang terdampak mencapai sekitar 6. 330 keluarga, sementara yang mengungsi berjumlah total 635 orang yang berada di beberapa titik pengungsian, seperti di Desa Baturagung, Cangkring, Pepe, dan Ringinkidul.

Lokasilokasi yang digunakan sebagai tempat pengungsian termasuk gereja, masjid, balai desa, dan rumah warga setempat.

Banjir ini disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi pada 7 dan 8 Maret 2025, antara pukul 18. 00 dan 20. 00 WIB, yang melanda Kabupaten Grobogan, ditambah aliran air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Glugu, dan Sungai Tuntang sehingga membuat sungai tidak mampu menampung volume air yang tinggi, menyebabkan meluap dan menimbulkan banjir di beberapa area di Kabupaten Grobogan.